23 Desember 2008

UGM Luncurkan Saduran Serat Centhini

. 23 Desember 2008
0 komentar

YOGYAKARTA - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, meluncurkan saduran Serat Centhini jilid V-XII. Peluncuran itu dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM kemarin. Serat Centhini, buah karya Paku Buwono V, terdiri atas 12 jilid. Masing-masing jilid memiliki tebal 350 halaman folio. Serat Centhini jilid I-IV sudah diterbitkan oleh Balai Pustaka. Sedangkan Serat Centhini jilid V sampai XII diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya UGM. Ketebalan naskah itu mencapai 4.200 halaman folio (12 jilid). Jumlah setiap jilid rata-rata 350 halaman.Sementara itu, Dekan FIB UGM Dr Ida Rochani mengatakan jumlah naskah Nusantara mencapai puluhan ribu. Sebagian di antaranya telah musnah dimakan usia dan musibah sebelum isi kandungannya dipelajari. Sebagian lagi tersimpan di museum--baik di dalam maupun luar negeri--serta menjadi koleksi pribadi.

"Jika naskah-naskah itu tidak segera dilatinkan, diterjemahkan, disadur, ditransformasikan, dideskripsikan, dan dianalisis, dikhawatirkan akan musnah dalam jangka yang tidak lama lagi," katanya.HERU CN
 
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/12/23/Berita_Utama-Jateng/krn.20081223.151741..id.html
 

Klik disini untuk melanjutkan »»

UGM Luncurkan Saduran Serat Centhini

.
0 komentar

YOGYAKARTA - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, meluncurkan saduran Serat Centhini jilid V-XII. Peluncuran itu dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM kemarin. Serat Centhini, buah karya Paku Buwono V, terdiri atas 12 jilid. Masing-masing jilid memiliki tebal 350 halaman folio. Serat Centhini jilid I-IV sudah diterbitkan oleh Balai Pustaka. Sedangkan Serat Centhini jilid V sampai XII diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya UGM. Ketebalan naskah itu mencapai 4.200 halaman folio (12 jilid). Jumlah setiap jilid rata-rata 350 halaman.Sementara itu, Dekan FIB UGM Dr Ida Rochani mengatakan jumlah naskah Nusantara mencapai puluhan ribu. Sebagian di antaranya telah musnah dimakan usia dan musibah sebelum isi kandungannya dipelajari. Sebagian lagi tersimpan di museum--baik di dalam maupun luar negeri--serta menjadi koleksi pribadi.
"Jika naskah-naskah itu tidak segera dilatinkan, diterjemahkan, disadur, ditransformasikan, dideskripsikan, dan dianalisis, dikhawatirkan akan musnah dalam jangka yang tidak lama lagi," katanya.HERU CN
 
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/12/23/Berita_Utama-Jateng/krn.20081223.151741..id.html

Klik disini untuk melanjutkan »»

17 Desember 2008

Diskusi Panel dan Pengobatan Gratis

. 17 Desember 2008
0 komentar

Mengundang para semeton umat Jabodetabek untuk hadir.
Dalam rangka Hari Ibu dan menyambut piodalan Saraswati Pura Aditya Jaya Rawamangun, Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Jakarta Timur bersama Yayasan Pertiwi Abhilasa dan SDHD Banjar Jakarta Timur akan menyelenggarakan Diskusi Panel dan Pengobatan Gratis pada:

Hari SabtuI-Minggu, 20-21 Desember 2008 jam 9 s/d selesai bertempat di Graha Aditya Sabha Pura Rawamangun.
Demikian info yang dapat kami sampaikan.

WHDI Jakarta Timur

Klik disini untuk melanjutkan »»

14 Desember 2008

Adnan Buyung Siap Mundur dari Wantimpres

. 14 Desember 2008
0 komentar

Denpasar (Bali Post)
Dalam derasnya arus kehidupan berbangsa dan bernegara yang dewasa ini disinyalir diwarnai dengan melunturnya semangat nasionalisme, Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) menyelenggarakan Seminar Nasional bertemakan 'Revitalisasi Nasionalisme dalam Arus Balik Berbangsa dan Bernegara'. Seminar yang diselenggarakan Minggu (30/11) kemarin, merupakan kerja sama antara PP KMHDI dan Departemen Dalam Negeri.

Seminar yang dipandu Wayan Semara Cipta diisi oleh Dr. Adnan Buyung Nasution (Dewan Penasihat Presiden Bidang Hukum), Prof. S. Budi Santoso (Dewan Penasihat Presiden Bidang Sosial & Budaya), I Gede Suwindia, S.Ag., M.A. (Tokoh Muda Hindu/Agamawan sekaligus alumni KMHDI) dan Ir. Luh Riniti Rahayu, M.Si. (Aktivis Perempuan).

Hal menarik dari diskusi yang terjadi adalah ketika peserta meminta bentuk kongkret dari langkah Buyung yang menentang pengesahan UU Pornografi. 'Jika saya dimintai komitmen, bila UU Pornografi diteken Presiden, saya siap mundur dari Wantimpres.' Sontak saja gemuruh tepuk tangan dari peserta seminar yang dihadiri sekitar 200 orang di aula Unhi.

Peserta seminar berasal dari utusan muspida se-Bali, KPU se-Bali, ketua-ketua OKP dan parpol se-Bali, Perwakilan BEM se-Bali, beberapa Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang KMHDI seluruh Indonesia, tokoh umat, tokoh masyarakat, serta pihak akademisi dan masyarakat umum.

Panitia yang dari PD KMHDI Bali dan PC KMHDI se-Bali dalam laporannya yang disampaikan oleh Ni Kadek Putri Noviasih selaku ketua panitia mengatakan, seminar nasional yang diselenggarakan ini merupakan salah satu wujud dari jati diri KMHDI yaitu nasionalis, religius, humanis dan progresif. 'Adapun tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai salah satu langkah untuk mengawal proses demokratisasi, memformulasikan kembali semangat nasionalisme,' ungkap I Made Sri Wirdiata sebagai salah satu Presidium PP KMHDI.

Ir. I Gede Suratha, MMA, selaku Direktur Pengembangan Budaya Politik Departemen Dalam Negeri menyampaikan secara prinsip ada empat pilar dalam menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air ini, yaitu Pancasila, UUD RI 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. (r/*)

sumber : http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=8218

Klik disini untuk melanjutkan »»

Antisipasi Krisis Global Sebagai Upaya Sinergi Menuju Kemandirian Ekonomi Umat Hindu

.
0 komentar

Sudah sejak lama, umat Hindu memimpikan terwujudnya kemandirian ekonomi. Kemandirian ekonomi yang dimaksud adalah makin tingginya rata-rata tingkat ekonomi umat, makin meningkatnya kuantitas umat yang sejahtera serta secara organisasi keumatan memiliki sumber pendanaan yang kuat dan berkelanjutan. Sejalan dengan konsep tujuan Hindu, Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma. Kesejahteraan dunia harus dicapai agar terjadi keseimbangan hidup dan mengentaskan kemiskinan umat Hindu. Untuk itu meringankan beban sesama yang masih tergolong miskin adalah suatu kewajiban mulia.

Sejak tahun 2006, Parisada memantapkan komitmen pemberdayaan ekonomi umat Hindu melalui pembentukan Badan Dharma Dana Nasional (BDDN). BDDN diharapkan menjadi motor bagi suksesnya pemberdayaan ekonomi umat Hindu. Ditegah krisis ekonomi ini, Bagaimanakah perspektif BDDN terhadap kondisi ekonomi Indonesia 2009? Apakah upaya-upaya mewujudkan kemandirian ekonomi umat yang diupayakan tetap dalam koridor yang telah digariskan?

Terhadap situasi ekonomi yang berkembang dan target pembangunan kemandirian ekonomi umat Hindu yang telah dicanangkan, Peradah DKI Jakarta akan menjadikan tema ini sebagai satu pokok diskusi terbatas yang di kemas dalam program berseri “Hindu Youth Leadership Forum”.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Desember 2008
Waktu : 09.00 WIB s.d 12.00 WIB
Tempat : Aula Perwakilan Pemda Bali
Jl. Cikini II No. 3 Jakarta Pusat

Pembicara dan Moderator

Hindu Youth Leadership Forum I akan menghadirkan pembicara:
Pembicara: Wayan Alit Antara
Wayan Alit Antara lahir di Karang Asem, Bali, 19 Mei 1948. Ia menyelesaikan pendidikan formal pada Ekonomi Pertanian UGM tahun 1975. Kemudian ia berkarir di BRI dengan jabatan terakhir Wakil Direktur Utama BRI. Wayan Alit Antara kini menjabat sebagai Komisaris PT Bhakti Investama, Komisaris Independen PT Bank UOB Buana.
Selain kegiatan bisnis dan profit, Wayan Alit Antara juga aktif pada kegiatan sosial keagamaan. Kini ia dipercaya sebagai Ketua Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) yang merupakan badan resmi Parisada yang bertugas menghimpun dan mengelola dana umat.

Moderator: Made Muliartini
Made Muliartini lahir 19 Mei 1978 di Klungkung Bali. Ia menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan kini ia berkarir sebagai analyst di PT Schroder Investment Management Indonesia, sebuah perusahaan internasional dibidang asset manajemen dan private banking. Sebelum di Schroeder, Made berkarier di PT Samuel Sekuritas, juga sebagai analyst.

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com