21 Februari 2009

Umat Hindu di Bali Rayakan 'Tumpek Wariga'

. 21 Februari 2009
0 komentar

Umat Hindu Dharma di Bali, Sabtu (21/2), merayakan hari Tumpek Wariga atau juga dikenal dengan Tumpek Uduh, persembahan suci yang khusus ditujukan untuk semua jenis tumbuh-tumbuhan.

Kegiatan ritual menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan, dengan kekhususan bubuh sumsum, yakni bubur dari tepung ketan yang diberi warna hijau alami dari daun kayu sugih, ditaburi dengan parutan kelapa dan diberi gula merah.

Ketua Program Studi Pemandu wisata Institut Hindu Dharma Indonesia (IHDN) Denpasar Drs I Ketut Sumadi M Par mengatakan, kegiatan ritual Tumpek Wariga dilakukan umat Hindu terhadap tanaman di sawah, ladang maupun pekarangan.

Sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di kota Denpasar dalam merayakan Tumpek Wariga ditandai dengan mengadakan persembahyangan bersama.

Tumpek Uduh menurut Gurubesar Univesitas Udayana Prof Dr Ir Dewa Ngurah Suprapta bukan merupakan hari untuk menyembah tumbuh-tumbuhan, Namun, hari untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar melalui tumbuh-tumbuhan umat manusia bisa diberikan kemakmuran dan keselamatan terhindar dari berbagai bencana.

Kegiatan ritual yang digelar umat Hindu pada pepohonan di pekarangan, sawah dan ladang masing-masing merupakan satu bentuk menghargai aneka jenis tumbuh-tumbuhan, yang selama ini mampu memberikan manfaat terhadap kehidupan umat manusia maupun aneka jenis satwa lainnya.

Tumpek Uduh dirayakan setiap hari Sabtu uku Wariga yang jatuh setiap 210 hari sekali.

Menurut Dewa Suprapta tumbuh-tumbuhan dengan sistem perakaran yang ada, memegang partikel tanah dan menutupi permukaan tanah, sehingga saat musim hujan permukaan tanah terhindar erosi.

"Bisa dibayangkan bagaimana parahnya erosi dan longsor, jika seluruh permukaan tanah tidak ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan. Dalam satu musim hujan saja, bagian tanah atas yang subur akan tergerus oleh aliran air," ujar Dewa Suprapta. (Ant/OL-01)

mediaindonesia.com

Klik disini untuk melanjutkan »»

19 Februari 2009

Gubernur Bali Didesak Dukung World Silent Day

. 19 Februari 2009
0 komentar

Gubernur Bali Made Mangku Pastika didesak mendukung gerakan "World Silent Day." Gerakan yang mengambil inspirasi dari hari raya Nyepi dalam agama Hindu itu adalah langkah untuk menyelamatkan bumi dari bencana perubahan iklim.

Menurut juru bicara Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim (KBPI) Hira Jhamtani yang mengusung gerakan ini, kepemimpinan Gubernur sangat diperlukan untuk menggerakkan dukungan masyarakat Bali. "Tidak perlu langkah yang luar biasa, cukup dengan mempraktekkan hal yang sederhana,"katanya.

Dia meminta, Gubernur membuat surat edaran agar semua instansi mendukung gerakan ini. Pada saat gerakan direalisasikan pada WSD 21 Maret nanti, Pastika diharapkan melakukan kampanye penghematan energi misalnya dengan menggunakan sepeda untuk berangkat ke kantor, mematikan AC, dll. Keluarga Pastika juga diminta untuk mempelopori sejumlah aksi seperti pemberian tanaman kepada bayi yang lahir pada tanggal 21 Maret.

Gerakan World Silent Day mulai dikampanyekan sejak berlangsungnya konferensi perubahan iklim di Bali pada Desember 2007. Gerakan kongkritnya adalah kampanye untuk tidak menggunakan alat-alat yang dapat menimbulkan emisi gas dan mengurangi penggunaan energi. Misalnya, handphone, televise, radio, sepedamotor, mobil, dll. Aksi itu dilakukan selama 4 jam antara pukul 10.00 Wita sampai 12.00 Wita pada tanggal 21 Maret 2007.

KBPI juga menggalang dukungan agar nantinya World Silent Day diakui oleh United Nation for Climate Change (UNFCC) sebagai langkah resmi untuk mencegah perubahan iklim. Untuk itu mereka membutuhkan 10 juta tanda-tangan dukungan. Sampai saat ini, KBPI baru berhasil mengumpulkan sekitar 6.000 tanda-tangan. "Mestinya dari Bali minimal 3 juta tanda-tangan," kata Made Suardhana, eksponen KBPI lainnya.

Ketua Badan Lingkungan Hidup Bali Putu Gde Wardhana menyebut, pihaknya sudah pasti memberikan dukungan itu. "Ini perjuangan bersama untuk menjadikan kearifan Bali sebagai milik masyarakat dunia," katanya. Dia meminta, semua instansi untuk menyampaikan usulan kongkrit, langkah-langkah nyata yang bisa dilakukan untuk mendukung World Silent Day.

ROFIQI HASAN TEMPO Interaktif

Klik disini untuk melanjutkan »»

17 Februari 2009

Yoga Ajaran Hindu Fenomenal

. 17 Februari 2009
0 komentar

Ajaran yoga itu luhur menelusup ke jati diri manusia yang hakiki, di tengah kebisingan dunia yang mengakibatkan stress, yoga mengambil perennya yang penting. Salah satu ajaran Hindu adalah yoga, Rsi Patanjali memformulasikan Weda menjadi sebuah ajaran flexible dan universal, mengembangkan gerak ritmis alam menjadi sebuah ajaran tinggi. Yoga digolongkan ke dalam Darsana dan secara tattwa tidak dapat dipisahkan dengan samkhya. Samkhya memberikan uraian teori tentang seorang karmin dan jnanin, menjadi 24 tattwas (komponen penciptaan alam semesta) yang terdiri dari purusa,prakerti,mahat,budhi,manah,ahamkara. Panca budhi indriya dan panca karmendriya, panca tan matra dan berkembang menjadi panca maha butha (akasa, pertiwi, teja, apah,bayu). Yoga mengkonsepsikan antara purusa dan prakerti ada zat yang mengatur pertemuannya yakni Iswara. Yoga sebagai praktisnya dalam Astangga Yoga, ajaran yang diturunkan oleh leluhur Hindu ribuan tahun yang lalu oleh Rsi Patanjali kepada umat manusia.

Ajaran Astangga Yoga yang terdiri dari yama, niyama, asana, pranayama, pratyahara, dhrana, dyana dan Samadhi, dapat include menjadi satu dengan melaksanakan asana dan pranayama. Ajaran yang hebat ini dapat dibuka melalui pintu asanas dan pranayama. Asanas berbeda dengan olahraga, yang menghimpun kekuatan untuk melakukan suatu aktivitas lalu menghabiskan energi. Asanas yang di dalamnya juga dilakukan pengaturan nafas (pranayama) menghimpun energi supra di alam , menariknya dan menyimpannya di dalam cakra tubuh, untuk menjadi energi penyatuan "yuj" dengan alam , inilah energi yang maha dahsyat yang dihasilkan dari yoga. Energi itu bisa menetralisir stress yang bertahun – tahun , bisa menjadikan kecerdasan emosional dan spiritual, serta mendukung kelenturan tubuh untuk mendukung inner beauty. Itulah sebabnya tidak saja kalangan pekerja, artis dan lainnya yang membutuhkan relaksasi yoga, untuk menumbuhkan inner beauty-nya (cantik alami bukan polesan). Pelaksanaan asana-pranayama dalam satu gerakan akan dapat membangkitkan cakra di dalam tubuh, hal ini dapat diperoleh dengan hal yang disyaratkan dengan ajaran yama(ahimsa,brahmacari,satya,asteya,awyawaharika), niyama (akroda,guru susrusa, sauca, aharalagawa dan apramada).

Pada pelatihan tertentu seperti Trancendetal Meditation, asanas-pranayama yang didukung oleh kesepuluh unsur yama-niyama akan menuju kepada pratya-hara (konsentrasi) , dharana, dyana, dan Samadhi. Yoga adalah warisa fenomental yang dapat diterima oleh semua orang, tidak saja oleh orang Hindu. Yoga sebanarnya mudah dilakukan dan memiliki dampak positif , bila dilakukan secara rutin dan flexible.

Klik disini untuk melanjutkan »»

08 Februari 2009

Deklarasi FA KMHDI Jakarta

. 08 Februari 2009
1 komentar

Satu lagi organisasi muda Hindu kembali di deklarasikan di Jakarta. Namanya FA KMHDI ( Forum alumni Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia ) Jakarta. Sesungguhnya Forum Alumni KMHDI bukanlah barang baru, organisasi tingkatnya nasionalnya di deklarasikan beberapa tahun lalu di Cisarua Bogor. FA KMHDI berbeda dengan organisasi kepemudaan lainnya karena keberadannya  bertujuan memberi support bagi kinerja KMHDI. Secara struktur tidak ada keterkaitan antara FA dengan KMHDI sehingga independensi KMHDI dapat terus di jaga.

FA KMHDI terus bergerakan terutama di Bali. Melihat semakin banyak potensi-potensi sumber daya yang dapat dikembangkan, akhirnya di Jakarta pun FA KMHDI dideklrasikan. Setelah mengalami beberapa kali pertemuan, akhirnya pada tanggal 1 Febuari 2009 bertempat di Rawamangun para alumni KMHDI bersepakat melakukan deklarasi FA KMHDI DKI Jakarta yang kemudian di lanjutkan dengan persembahyangan bersama.

Adapun susunan pengurus FA KMHDI Jakarta adalah :
Ketua / Koordinator : Dr. Ketut Suryawan
Sekretaris : Ketut Budiasa, MM
Bendahara : Putu Prapti Utami


Semoga dengan lahirnya FA KMHDI Jakarta semakin memotivasi seluruh adik-adik KMHDI untuk terus melakukan bhaktinya kepada Bangsa Negara dan Agama. Bagi teman teman alumni KMHDI di daerah-daerah lainnya untuk dapat segera berhimpun untuk memberikan manfaat nyata bagi organisasi, umat dan pribadi.
Satyam Eva Jayate......

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com